Rabu, 23 Mei 2018

10 Tanda Perusahaan Anda Sudah Berhasil Menerapkan Safety Culture

Image result for 10 Tanda Perusahaan Anda Sudah Berhasil Menerapkan Safety Culture

sepatu safety - Apakah di perusahaan Kamu masih tetap terjadi kecelakaan kerja atau bahkan juga bertambah setiap tahunnya? Atau masih tetap ada pekerja yg tidak memakai alat pelindung diri saat bekerja? Bila ya, peluang besar aplikasi K3 di perusahaan Kamu masih tetap belum juga maksimum. Lalu, kenapa hal semacam ini masih tetap terjadi? Pemicunya dapat bermacam, namun ada satu hal penting dan sering diabaikan sebagian besar manajemen, yakni safety culture atau budaya keselamatan di perusahaan Kamu belum juga kuat.

Pepatah dari Cina menyebutkan :

" Berikan tahu saya, maka saya juga akan lupa. Perlihatkan pada saya, maka saya juga akan ingat. Sertakan saya, maka saya juga akan tahu. "

Pepatah itu sangat cocok diaplikasikan dalam membuat budaya keselamatan ditempat kerja. Pasalnya, budaya keselamatan tidak dapat dibuat oleh satu individu, namun harus melibatkan kebanyakan orang yang ada didalam organisasi itu. Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA), budaya keselamatan dibuat atas prinsip dengan, system manajemen K3 yang mumpuni, dan persepsi dengan yang mengutamakan pentingnya K3, hingga membuat rutinitas keselamatan kerja yang berkaitan.

Lalu, bagaimana caranya perusahaan mengukur kesuksesan suatu budaya keselamatan? Sepuluh sinyal berikut ini dapat Kamu menjadikan tolak ukur, apakah perusahaan telah memiliki safety culture yang kuat atau belum juga.

1. Pemimpin memiliki safety leadership yang kuat

Pemimpin yang memiliki kepemimpinan keselamatan (safety leadership), pasti juga akan jadi teladan untuk beberapa pekerjanya. Jadi teladan, pemimpin juga akan melibatkan beberapa pekerja agar searah dengan sistem membuat budaya keselamatan lewat cara merubah mindset dan tingkah laku mereka melalui komunikasi segera. Bukan sekedar itu, pemimpin juga selalu mengoreksi pekerjaan atau sistem yg tidak searah dengan prinsip-prinsip keselamatan. Kesediaan pemimpin mengoreksi segera adalah bentuk tanggung jawab dan komitmennya dalam membuat budaya keselamatan.

2. Pekerja memiliki kompetensi K3 yang mumpuni

Dalam menjangkau kesuksesan safety culture, semua pekerja di perusahaan harus memiliki pengetahuan dan skill K3 yang baik. Berarti, mereka dapat dibuktikan mumpuni dalam menerapkan segi keselamatan saat bekerja, mengerti peranan dan tanggung jawabnya, dan ketahui prosedur kerja yang aman.

3. Memiliki maksud safety culture yang jelas

Cobalah Kamu pikirkan, bagaimana perusahaan menggerakkan sistem safety culture tidak ada tujuan yang pasti? Dengan maksud yang pasti, Kamu pun dapat mengukur tingkat safety culture perusahaan Kamu telah tiba mana. Umpamanya, th. depan perusahaan harus menjangkau zero accident. Begitu, Kamu dapat lihat keefektifan safety culture dari hasil tujuan yang telah ditetapkan.

4. Mengutamakan keselamatan dalam sistem produksi

Perusahaan yang telah memiliki safety culture yang baik senantiasa mengutamakan keselamatan dalam sistem produksinya, di banding hanya perduli pada seberapa banyak barang yang telah dibuat atau barang yang sukses ia jual. Karena manajemen percaya, dengan mengaplikasikan K3 dengan berkelanjutan, maka produktivitas kerja pun juga akan bertambah yang selanjutnya hasil produksi pun ikut alami kenaikan.

5. Aksi mencegah dan pengendalian resiko K3 yang matang

Perusahaan yang memiliki safety culture yang kuat juga akan pro aktif mengidentifikasi bahaya dan melakukan pengendalian resiko untuk hindari terjadinya kecelakaan kerja. Diluar itu, beberapa pekerjanya juga punya kebiasaan memberikan laporan keadaan tidak aman, bahaya, prosedur yg tidak efisien, sistem yang tidak berhasil, dan lain-lain. pada pimpinannya tanpa ada menanti perintah.

6. Melakukan training teratur untuk pekerja

Kursus kompetensi bukan sekedar diberi untuk pekerja barusan. Pekerja lama pun harus diberi training untuk tingkatkan pengetahuan dan ketrampilannya. Perusahaan dengan safety culture baik, biasanya telah memasukkan training kedalam program tahunannya dan meyakinkan semua jalan sesuai yang sudah diagendakan.

7. Pekerja aktif ikut serta dalam usaha penambahan K3

Lihatlah apakah pekerja di perusahaan Kamu aktif dalam tingkatkan K3 atau jadi mengabaikannya? Beberapa pekerja yang senantiasa ikut serta dan gagasan dalam usaha penambahan K3, ini adalah hasil riil kalau perusahaan sukses membuat safety culture yang kuat.

8. Keselamatan kerja senantiasa jadi tema utama dalam agenda pertemuan

Hal semacam ini dapat jadikan tanda untuk lihat seberapa besar perusahaan perduli pada keselamatan dan kesehatan beberapa pekerjanya. Apabila kenyataannya dalam setiap pertemuan, perusahaan hanya mengulas hasil atau keuntungan perusahaan dari sisi materi saja, tidak ada kajian sedikit pun mengenai K3, Kamu mungkin dapat menilainya sendiri seberapa pedulikah manajemen pada keselamatan kerja.

9. Memberi reward pada pekerja yang sukses mengaplikasikan K3

Pemberian reward adalah sinyal perusahaan menghormati karyawannya. Karyawan berprestasi memiliki hak memperoleh reward atas kemampuan dan kesuksesannya berperilaku aman saat bekerja. Terkecuali jadi bentuk penghargaan, reward ini dapat juga buat karyawan beda merasa terpacu untuk bekerja lebih baik.

10. Perusahaan melihat aplikasi K3 jadi investasi, bukanlah biaya

Pandangan ini buat perusahaan Kamu tidak hanya sukses dalam soal K3, namun juga sukses dalam bisnisnya. K3 adalah investasi periode panjang yang dapat menghadirkan keuntungan di masa yang akan datang, terlebih dalam hadapi persaingan perebutan. Tidak hanya itu, dengan aplikasi K3 yang maksimum, perusahaan dapat memperoleh benefit berbentuk penghematan-penghematan. Terlebih menghemat kerugian biaya karena kecelakaan kerja dan penyakit karena kerja.

Tersebut 10 sinyal yang bisa Kamu menjadikan tolak ukur kesuksesan aplikasi safety culture di perusahaan. Lihatlah, bila beberapa besar jawaban Kamu menyebutkan " Ya ", maka perusahaan Kamu sudah sukses membuat safety culture. Hal itu harus Kamu pertahankan. Sebaliknya, bila sebagian besar jawaban Kamu menyebutkan " Tidak ", itu pertanda Kamu harus bekerja lebih keras sekali lagi membuat budaya keselamatan ditempat kerja. Telah tiba manakah aplikasi safety culture di perusahaan Kamu, sahabat pro safety?

Mudah-mudahan Berguna, Salam safety!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact us

Nama

Email *

Pesan *