Senin, 09 Desember 2019

Keselamatan Mengemudi (Safety Driving)

Eiger sepatu boots gunung

Perekonomian negara benar-benar bergantung pada sopir truk. Mereka bertanggungjawab untuk mengangkat barang dari satu tempat ke tempat yang lain, dari satu wilayah khusus ke wilayah yang lain, serta lintas negara. Kehadiran sopir truk benar-benar diperlukan untuk memobilisasi beberapa type barang.

Beberapa barang dapat dimuat dalam truk, mulai dari alat berat, perlengkapan industri, elemen sampai bahan keperluan inti atau sembako.

Untuk keselamatan mengemudi atau safety driving, supir truk harus memerhatikan kelaikan kendaraan, persiapan dianya serta mengerti rute yang akan dilewati dan patuhi rambu-rambu jalan raya. Waktu mengemudi, sopir harus juga jaga keselamatan penggu-na jalan yang lain.

Berikut beberapa panduan untuk keselamatan mengemudi:

Step persiapan
  1. Keadaan Kendaraan, contohnya sebelum lakukan perjalanan, cek serta test tiap perlengkapan yang berada di mobil kamu, contohnya: Keadaan rem, sinyal lampu “sign”, lampu mobil,klakson, keadaan ban terhitung kembangnya (umumnya masih di atas 1 mm tebal jalur ditelapak ban), oli mesin, minyak rem, air pendingin, keadaan wiper, dan lain-lain. Paling akhir kap mesin harus telah rapat. 
  2. Keadaan Perlengkapan, sepatu safety , apa spare part (minyak rem, ban cadangan, air accu, dan lain-lain ada), alat P3K, sabuk pengaman, alat, sisi tiga pengaman, dan lain-lain. 
  3. Keadaan Driver, apa telah makan, tidak sakit/bugar, telah tidur cukup, tidak lupa bawa SIM serta STNK yang masih berlaku, menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti yang di syaratkan beberapa perusahaan. 
Waktu Mengemudi
  1. Jauhi pengemudi lain yang aggressive (”ugal-ugalan”), jadi contoh dibelakang Kamu ada kendaraan yang begitu minim, seharusnya Kamu menghindar serta mempersilahkan pengemudi itu mengejarnya (mendahului), sebab jika suatu hal berlangsung contohnya waktu terdapatnya pengereman tiba-tiba, karena itu pastinya mobil yang dibelakang Kamu itu akan menabrak kendaraan Kamu. 
  2. Taati ketentuan lalulintas yang berlaku waktu itu, contoh berupaya turunkan kecepatan tetap di bawah kecepatan maximum yang dibolehkan, dan lain-lain. 
  3. Jauhi pandangan yang terhambat, contohnya Kamu sedang mengemudi dibelakang container, hingga pandangan benar-benar tertutup oleh bak konteiner (”seperti menghadap tembok”) karena itu Kamu harus berupaya menghindarinya dengan geser jalan. 
  4. Taati “aturan 2 (dua) detik” (two second rule) yakni ketentuan jaga jarak di jalan arteri atau jalan biasa, dimana mobil Kamu dengan mobil di muka kamu harus memiliki jarak sepanjang 2 (dua) detik, mengukurnya contoh ada kendaraan dimuka Kamu melalui satu tiang karena itu waktu kendaraan Kamu sampai di tiang itu harus diraih dalam dua detik, tapi jarak ini harus makin bertambah jadi lebih lama (3, 4, 5 detik) jika kecepatan jadi lebih kencang contohnya waktu mengemudi di jalan tol. 
Rahasia Mengemudi Supaya Selamat
  1. Prioritaskan Keselamatan, jangan sampai berpikiran atau memiliki kemauan agresif dalam mengemudi (”jangan ugal-ugalan”) 
  2. Lihat seputar Kamu, missal ada pengemudi yang ugal-ugalan, karena itu pantas dijauhi oleh Kamu jadi pengemudi yang sadar (tidak turut ugal-ugalan). 
  3. Jangan bergantung dari Pengemudi lain, karena itu jangan sampai sekali kali memprediksi aksi pengemudi kendaraan lain, seperti memprediksi kendaraan itu tentu belok kiri karena itu kita kekanan. 
  4. Tetap memiliki jalan keluar, contoh waktu ada pengereman tiba-tiba, karena itu dapat menghindarinya. 
  5. Turuti Ketentuan 2 (dua) detik, yakni jaga jarak selama dua detik dengan kendaraan di depannya, jika di tol karena itu ketentuan jadi ketentuan 4 (empat) detik, atau serta jadi ketentuan 5 (lima) detik. 
  6. Jauhi risiko, jadi pengemudi harus dapat membaca risiko yang dapat berlangsung serta selekasnya jauhi risiko itu. 
  7. Konsentrasi mengemudi, jauhi mengemudi sekalian mengobrol, makan, minum atau bicara melalui hand phone ( HP ), seharusnya benar betul focus mengemudi. 
  8. Yang butuh diingat waktu mengemudi ialah, Kamu jadi sisi dari warga jalanan yang waktu itu Kamu ada, karena itu Kamu harus berprinsip jika Kamu ialah pengemudi yang bawa kebaikan buat kebanyakan orang selain bikin Kamu sendiri dan Keluarga Kamu, ingat Istri Kamu, Orangtua, serta Anak Kamu tetap mengidamkan Kamu tetap ada di tengahnya mereka, mengapa kita harus melakukan tindakan konyol dengan mempertaruhkan nyawa atau tubuh Kamu sendiri. Kendali ada ditangan Kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact us

Nama

Email *

Pesan *